Senin, 30 November 2009

Penggondol BeAT
2009-09-29 22:41:03

3024beat-aong-1.jpgAda kelas baru di seri 3 Pertamax Plus Indotire Matic Race & Party 2009 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Yaitu kelas 115 cc open. Hadiah utamanya 1 unit Honda BeAT persembahan dari PT Daya Adira Mustika (DAM), main-dealer Honda Jawa Barat.

Pemenangnya Arie Octane dari tim Al’z 56 Octane Feat Clinic Kawahara. Padahal Arie Octane cukup finish di urutan ketiga dengan Honda BeAT. Sebab juara 1 dan 2 3025beat-aong-2.jpgdipegang pembalap yang membesut motor merek lain. Jadinya yang lain tidak mendapatkan Honda BeAT.

Padahal korekan Honda BeAT cukup sederhana. Dikerjakan oleh Komeng alias Deny Mansyur dari Clinic Motor. “Tidak ada yang diganti, kecuali piston set dan roller,” jelas Komeng.

Untuk mendongkrak tenaga motor cukup dengan mengganti piston standar yang hanya 50 mm. “Diganti pakai milik Jupiter-Z oversize 50 yang berukuran 51,5 mm,” jelas Komeng dari Jl. Squadron, No. 14, Halim, Jakarta Timur.

3026beat-aong-3.jpgPiston yang dipakai juga standar Jupiter-Z. Artinya bukan yang jenong. “Kepala seher tetap rata,” jelas Komeng yang sempat berjenggot itu.

Penggantian seher bikin kapasitas silinder naik jadi 114,5 cc. Masih aman dan belum melanggar regulasi.

Akibat kenaikan kapasitas silinder, dipastikan rasio kompresi naik secara otomatis. Tidak perlu papas head dan blok silinder. Asalnya 8,8 : 1 kini naik jadi 9,2 : 1. Sangat aman menggunakan bensin Pertamax Plus yang memang diwajibkan dipakai semua pembalap karena sponsor.

Kunci berikutnya tentu main porting. Klep standar tidak boleh diganti. Dalam rangka meningkatkan laju aliran gas bakar, porting dibenahi. Tidak perlu kikis lubang isap dan buang.

Kata Komeng, hanya memperlebar lubang dalam sitting klep. Untuk yang inlet jadi 19 mm, asalnya 17 mm. Klep menempel hanya 1 mm. Artinya bibir lingkaran hanya nempel 0,5 mm. Tapi masih dirasa aman.
3027beat-aong-4.jpg
Namun untuk klep buang hanya dicolek sedikit. Sitting klep buang dikikis sedikit. “Artinya klep tetap menempel lebih banyak,” jelas Komeng yang punya pacar berjilbab itu.

Menurut Komeng lagi dan lagi, lubang isap dan buang tidak perlu diperlebar. Juga tidak perlu dihaluskan lagi. Dikhawatirkan gas bakar malah berembun. Jadi, dibiarkan standar aja.

Lainnya hanya lepas busa filter udara. Juga setel sekrup udara. “Setelah mentok, diputar balik 3,5 putaran,” tutup Komeng.

ROLLER 8 GRAM

Bermain di sirkuit Lapangan Udara alias Lanud Wiriadinata, Tasikmalaya treknya panjang. Karakternya high-speed. Untuk itu roller perlu diseting ulang.

Dengan mempertimbangkan bobot Arie Octane dan trek yang ada, roller dipilih ukuran sedang. “Yaitu 8 gram merek Kawahara,” ucap Komeng yang berkulit sawo matang itu.

Penggantian roller diperbolehkan regulasi. Ibaratanya seperti penggantian gir atau sproket depan-belakang di bebek.

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Indotire 90/80x14
Ban belakang : Indotire 90/80x14
CDI : BRT Dualband

Penulis/Foto : Aong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar