Kamis, 15 Juli 2010

MENCARI ARAH YANG BENAR



4914asian-gp-super-sport--axl-1.jpgSupersport 600 cc Petronas FIM Asian Road Race Championship atau biasa disingkat ARRC, bukan mainan baru buat Indonesia. Tim dan pembalap kita, sejak lama terlibat. Makin serius sejak lima tahun lalu. Cerita prestasi, masih saja belum melampaui pergerakan anak-anak negeri Jiran Malaysia.

Bahkan, dengan pasukan negeri Pagoda alias Thailand, masih kalah cepat. Padahal, Thai masuk ke arena ini, baru kemarin. Cerminnya, lihat di seri III lalu, Minggu (27/06) di Sentul. M.Fadli yang ketiga di race 1 Supersports perlu dihargai dengan segala keterbatasan tim supersports Indonesia.

Telah dari dulu tim balap supersports belajar. Sepertinya, yang dipelajari itu-itu saja. "Prestasi kan musti punya dukungan segala aspek. Selain kualitas pembalap, juga kelengkapan riset dan ketersediaan segala kebutuhan tim," analisis Faryd Sungkar, pengamat balap yang kemarin kelihatan ikutan nonton.4915asian-gp-super-sport--(m.jpg

Tim asal Malaysia, mereka telah tiga tahun berturut-turut kompetitif di barisan depan. "Dukungan untuk tim penuh. Tetapi, kuncinya tetap di rider. Fokus dan banyak latihan. Bicara dana, Malaysia juga tidak berlebihan. Sama-sama dengan negerinya Pak-Ci," terang Kuan Meng Heng, mentor joki-joki asal Negeri Jiran.

Therapong, manager tim Yamaha Petronas Thailand menimpali. Menurutnya, dana riset dan part lainnya memang utama. "Sama utamanya dengan konsentrasi pembalap dan mekanik saat latihan. Agar mereka cepat beradaptasi tiap pindah sirkuit. Buktinya, saya hanya punya satu mekanik untuk satu pembalap," jujur Therapong.

Kedua dedengkot balap Asia itu menekan menu utama. Dukungan mesin dan suspensi didapat dari latihan saat peningkatan kemampuan pembalap. "Secara bertahap ketika pembalap butuh, harus didukung. Tim menyediakan segalanya. Sebaliknya, kalau pembalapnya belum ada progress, ya tidak akan banyak membantu," ujar Meng Heng dan Therapong.

Di mata Ron Hogg - promotor balap Asia asal Malaysia - arah pengembangan sama. "Inti dari tim yang bagus, memberikan apa yang dibutuhkan pembalap. Pembalap bagus dan dukungan bagus saling berkait. Baru bisa menuai hasil," tambah Ron yang sangat fasih logat Jakarta.

Buat Indonesia, yang diperlukan adalah pembalap punya mekanik yang paham betul riset motor supersports. "Mereka butuh ketersediaan part, alat riset dan anggaran latihan. Untuk sekali latihan, tim butuh dana Rp 10 juta. Belum kalau ada komponen yang rusak. Pada tingkat selanjutnya, riset akan terdata baik jika punya data logger dengan latihan rutin," tambah Edi Saputra, manager tim Yamaha ASH Motosport.

Jika kesungguhan pembalap dan dukungan tim sama kuatnya, dengan sendirinya prestasi akan naik. Misal, pembalap kecil Hafidz from Malaysia yang memulai karier dari underbone. "Baru balap lima kali naik supersports, catatannya di Sentul kisaran 1 menit 32, 9 detik. Tentu pembalap potensial underbone Indonesia juga banyak. Pasti bisa lakukan itu," yakin Ron Hogg.

Salah satu joki Indonesia, M. Fadli sudah buktikan itu di race pertama. Pembalap Cibinong itu finish ke-3 dan bersaing ketat dengan pembalap Malaysia dan Thailand. Gabung di tim Yamaha Petronas KYT Indonesia, Fadli punya bekal bagus. Suport dana untuk tim cukup kuat. Perlengkapan seting motor terdukung.

Fadli juga gemar latihan motor dan fisik. "Pak Beny punya kemampuan bagus. Sering sharing bareng dan Fadli juga pembalap bagus. Buktinya bisa kompetitif di barisan depan," analisis Meng Heng.

Selanjutnya?

HASIL LOMBA


Race 1
1. Decha Kraisart (24) Thailand Petronas Yamaha Thailand 24;44,407
2. Azlan Shah K. (25) Malaysia Petronas Yamaha Malaysia 24;51,899
3. M. Fadli (162) Indonesia Petronas Yamaha Indonesia 24;52,357
4. Glenn Allerton (14) Australia Privateer 24;59,973
5. Ahmad Fuad B. (126) Malaysia Petronas Yamaha Malaysia 25;00,290
6. Doni Tata P. (21) Indonesia Yamaha Indoprom HRVRT 25;02,947
7. Makoto Inagaki (61) Jepang Moto-Rev India 25;05,045
8. Hafizh Syahrin A. (55) Malaysia Petronas Yamaha Thailand 25;09,430
9. M. Dwi Satria (81 Indonesia ASH Yamaha Indonesia 25;14,507
10. Li Zheng Peng (26) China China Zhong Shen Team 25;25,566
Race 2
1. Decha Kraisart (24) Thailand Petronas Yamaha Thailand 24;43,765
2. Azlan Shah K. (25) Malaysia Petronas Yamaha Malaysia 24;44,332
3. MD. Zamri Baba Malaysia Petronas Yamaha Malaysia 24;44,467
4. Toshiyuki Hamaguci (64) Jepang Moto-Rev India 24;48,763
5. Chalermpol Polamai (1) Thailand Petronas Yamaha Thailand 24;48,856
6. Ahmad Fuad B. (126) Malaysia Petronas Yamaha Malaysia 24;49,185
7. M. Fadli (162) Indonesia Petronas Yamaha Indonesia 24;49,865
8. Doni Tata (21) Indonesia Yamaha Indoprom HRVRT 24;58,141
9. Glen Allerton (14) Australia Privateer 24;59,174
10. Sudarmono (54) Indonesia Petronas Yamaha Indonesia 25;04,880

KLASEMEN SEMENTARA

1. Decha Kraisart 88
2. Glenn Allerton 81
3. Chalermpol Polamai 74
4. Azlan Shah Kamaruzaman 74
5. Md. Zamri Baba 62

Penulis/Foto : Aries/Herry Axl

Tidak ada komentar:

Posting Komentar