Selasa, 05 Mei 2009

:. Suzuki Skywave 125 2007 (Jakarta)
Cuma Buat ke Kampus 196 CC
2009-02-20 19:16:25

1381skywave-dvd-1.jpgDasar pembalap! Meski jarak dari rumah ke kampus tidak terlalu jauh, tapi tetap ogah pakai motor bermesin standar. Itulah yang dilakukan Febrianto pada Suzuki Skywave 125 miliknya. Oh ya, doi ini salah satu pembalap road race DKI yang tinggal di Rawamangun, Jakarta Timur.1383skywave-dvd-3.jpg

“Enggak tahu, kayaknya enggak betah aja pake motor standar. Rasanya seperti ada yang kurang, githu,” ungkap pemuda yang kuliah di Universitas Jayabaya, Pulomas, Jakarta Timur ini.

Tuh kan! Padahal dihitung-hitung, jarak dari rumah ke kampus nggak lebih dari 3 1382skywave-dvd-2.jpgkilometer lho. Tapi lagi-lagi, dasar pembalap! He..he..he... Malah, Skywave 125 ini juga sudah dijejali piston Honda Tiger oversize 50 lho.

Begitunya doi nggak tergiur balap jalanan. Pria akrab disapa Eby ini mengkhususkan Skywave 125 ini hanya untuk aktivitas ke kampus. Penasaran sejauh mana Mahasiswa jurusan Manajemen Perusahaan ini meng-upgrade skubeknya? Ya dibaca terus dong!

Lanjut!

KLEP XENIA


Sabar... Ini bukan merek klep baru! Tapi Xenia itu nama mobil keluaran Daihatsu. Iya, Daihatsu Xenia yang kembaran sama Toyota Avanza. Nah, klep yang sekarang dipakai buat Skywave 125 ini milik mobil itu. “Ukuran pakai 28 mm untuk klep in dan 24 mm klep buang,” ujar Eby yang baru merayakan ulthanya di bulan ini. 1384skywave-dvd-4.jpg

Enaknya pakai klep ini, tentu soal meterial lebih kuat. Malah, nggak perlu banyak merubah ukuran klep. Itu karena diameter batangnya sama dengan batang klep Skywave 125 yang 5 mm. “Yang disesuaikan hanya bagian panjang klep aja. Ukuran disesuaikan panjang klep standar,” bilang Eby lagi.

Masih bicara seputar kepala silinder. Biar kompresi sedikit lebih tinggi, head pun dipapas lagi 1 mm. Menurut sang empunya, sengaja papasan dibuat segitu biar tidak terlalu tinggi. Kalau ketinggian, kasihan dinamo stater.

STROKE X PISTON

Penggantian dua komponen ini, bisa dibilang pendongkrak tenaga paling yahud. Macam obat kuat saja! Sekali pasang, tenaga tambah besar. Apalagi, Skywave 125 ini dijejali piston Honda Tiger oversize 50 alias 64 mm.

“Untuk pakai piston ini, liner standar diganti punya Tiger. Kan aslinya Skywave 125 hanya pakai piston 53,5 mm. Hasilnya, power di putaran atasnya makin jalan,” kata Eby yang rambutnya dipotong habis alias botak.

Enggak cukup sampai situ, stroke pun ikut dinaikan. Metode stroke-up lewat pemakaian pen dijalankan. Pakai merek CLD ukuran 3 mm, langkah piston kini bertambah jadi 6 mm. Kan naik 3 mm, turun 3 mm. Angka akhir stroke pun berubah. Dari yang standarnya 55,2 mm sekarang jadi 61,2 mm.

Akhirnya, lewat dua penggantian part ini, kapasitas silinder skubek bersuspensi belakang ganda ini menjadi 196 cc. Wah, bengkak dong!

INTAKE LANGSUNG

1385skywave-dvd-5.jpgAslinya, Skywave 125 mengaplikasi intake model tambahan. Ya, biar moncong karburator menjadi ke belakang. Nah, di skubek milik pria 24 tahun ini, intake itu dicopot. Gantinya, pakai model langsung ke blok.

“Pakai cara ini, bensin langsung masuk ruang bakar. Enggak berputar lagi melewati intake tambahan,” urai Eby. Caranya, lubang intake yang di blok dicor lagi pakai aluminium. Prosesnya kudu dilakukan di tukang bubut. Konsekuensi pakai cara ini, bagasi jadi korban.


LEBIH DARI 140 KM/JAM


Ngomong soal kecepatan! Sayangnya di Skywave 125 ini, spidometer tidak lagi dipakai. Itu karena pelek mengadopsi tipe jari-jari. Kondisi itu, memaksa teromol depan pakai milik Suzuki Satria. Nah, gir spido pun jadi tidak bisa difungsikan.

“Tapi pernah coba ukur pakai Yamaha Nouvo bore up. Ketika dia lari 140 km/jam, motor ini masih terus melaju dan jauh ninggalin,” ungkap pembalap yang sekarang lagi menunggu sponsor datang.

Wah, kalau gitu lebih dong dari 140 km/jam dong? Bisa!

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Comet 60/90-17
Ban belakang : Mizzle 2,25-17
Pelek : Takasago 1,20x17
Karburator : Keihin PE 28 mm
CDI : BRT i-Max
Roller : 13 gram
Pen stroke : CLD 3 mm

Penulis/Foto : Eka/David

Tidak ada komentar:

Posting Komentar