Selasa, 05 Mei 2009

Honda Beat Tembus 110 km/jam

Written by http://www.otomotifnet.com/otoweb/index.php?templet=ototest/Content/0/0/1/7/669


Views : 5805

Published in : , Review Product


Honda Beat

Test ride Honda BeAT yang disediakan PT Astra Honda Motor (AHM) di Parkir Timur Gelora Bung Karno, Jakpus setelah launching di Hotel Ritz-Carlton (6/6) kami anggap kurang maksimal karena treknya terbatas.

Makanya, Mr. Testo perlu tes ulang. Maklum, “Trek di sini cuma terdiri trek lurus ± 100 meteran, tikungan S besar, angka 8 dan zig-zag,” ujar Handy Hariko, Deputy general manager technical service PT AHM. Alhasil, kami pun memboyong BeAT ke areal yang lebih representatif; Tipar, Cakung.




Speedo honda beat Di sono, sensasi skutik Honda langsung tergambar. Terutama saat pertama dinaiki, desain bodi dan jok yang kompak dan ramping serta posisi setang, cukup menyamankan posisi duduk. Apalagi, jarak terendah ke tanah cuma 156 mm. Tentu kaum Adam atau Hawa mudah adaptasi.

Coba nyalakan lampunya yang ultra sporty! Wow, oke nih buat jalan malam. Spidometer juga meski simpel, cukup enak dilihat dan dilirik saat melaju. Belum lagi fitur lain; pelek racing, kunci magnet (secure key shutter), 6 warna menggoda. Pokoknya lengkap!

Kunci kontak honda beat Oke, yuk starter! Seperti Honda Vario, lipat dulu standar sampingnya. Ceklek, bruumm... mesin menderu khas Vario. “Tapi ini lebih halus, lo. Akselerasi mesin di putaran bawah juga terasa mengentak mirip kakaknya,” ungkap Mr. Testo

Ogah basa-basi, Mr. Testo berbobot 65 kg ini langsung memelintir grip gas. Kerja piston 50 mm dan langkah 55 mm skutik ini spontan memuntahkan tenaga saat trek lurus. Galak! Gitu juga saat bermanuver atau menikung patah. Wah, buat di lalu-lintas padat oke banget. Karena begitu lincah dan gesit.

shock honda beat Saat melibas trek model S besar, bodi juga stabil. Maklum, selain panjang wheelbase-nya 1,240 mm, juga didukung rangka tulang punggung dan supensi depan teleskopik dan monosok. Hal senada terasa pula saat BeAT diajak zig-zag.

Sensasi itu bisa jadi akibat roller skutik ini lebih ringan 1 gram dari punya Vario. Pegasnya juga kata Handy Hariko lebih keras. Sehingga kinerja CVT lebih cepat. “Kompresinya pun rendah; 9,2:1. Sedang Vario 10,7:1. Itu alasan BeAT gak pake radiator.”

Belum puas feeling. Giliran tes performa pakai Vericom VC2000. Di sini, Mr. Testo nyari top speed dulu. Toh, treknya memadai. Mau tau hasilnya? Setelah dilakukan beberapa kali run, di spidometer selalu tertera angka 110 km/jam tak lebih.

Berikutnya, uji akselerasi skutik seharga Rp 12 juta (on the road) ini. Hasil? Baca tabel, ya! Sekarang kita omongin konsumsi BBM. PT AHM mengklaim 1 liter untuk 60 km (kecepatan konstan 50 km/jam). Tapi Mr. Testo, dapetnya 1 : 50 km. Kecepatan gak lebih dari 60 km/jam. Hitungannya, jarak yang ditempuh Mr. Testo 11 km. Bobot 65 kg. Bensin yang diminum BeAT 0,22 liter. Setelah dikalkulasi pakai rumus standar, didapat angka di atas.



Fakta Lain BeAT
1. Dek depan, bagi skutiker yang tingginya di atas 170 cm agak mentok dengkul. Mungkin karena ada E-Z rack buat naruh botol minuman.
2. Sudah dilengkapi fitur kenyamanan dan safety kayak di Vario. Antara lain parking lock brake system, side stand switch, secure key shutter
3. Gak punya foot step terpisah buat pembonceng (menyatu bodi/dek)
4. Sistem pendingin mengandalkan udara karena kompresi rendah.
5. Belt CVT lebih pendek sekitar 2 mata dibanding Vario, juga diameter puli skunder lebih kecil
6. Volume boks bagasi di bawah jok lebih kecil dari Vario. Gak muat helm, tapi dilengkapi tutup pelindung barang
7. Kapasitas tangki BBM 0,2 liter lebih sedikit dari Vario, yakni 3,5 liter 8. Starter dilengkapi auto-choke untuk memudahkan starter saat pagi

Tabel Tes Vericom :

Jarak Waktu
60 M 6,21 dtk
80 M 7,48 dtk
100 M 8,57 dtk
201 M 13,81 dtk
402 M 22,79 dtk
Kecepatan Waktu
0-60 km/jam 7,67 dtk
0-80 km/jam 14,78 dtk













Penulis/Foto: Tim Otomotif (Tabloid Otomotif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar