Selasa, 05 Mei 2009

Mati-matian Bawa Mio ke Jakarta

Written by http://oto.detik.com/read/2009/04/14/094429/1115043/642/mati-matian-bawa-mio-ke-jakarta


Views : 442

Published in : , Modifikasi


Mio SoulHasil modifikasi kuda besi anak Jakarta memang sudah diakui keunggulannya. Karena itulah, tak jarang warga luar Jakarta melirik Jakarta sebagai tempat yang istimewa untuk merombak tunggangan roda dua.

Seperti yang dilakoni pria asal Bontang Kalimantan Timur ini. M. Erriza namanya. Erriza matian-matian menghadirkan Mio kelahiran 2008 di rumah modifikasi Budi Big Modification untuk memuaskan hasratnya memiliki roda dua bergaya Low rider.

"Aku percaya banget dengan hasil modifikasi dari Big Modification, untuk itu motor aku bawa ke Jakarta untuk diubah menjadi gaya low rider dengan tambahan ban besar," kata Erriza kepada detikOto, Selasa (14/4/2009).


Biaya yang disiapkan Erriza pun tidak sedikit, bermodal Rp 25 juta, Erriza yang mengidamkan Low Rider baru bisa memiliki motor impiannya.

Dan akhirnya di Jl. H. Mugeni I No. 33 Rt 4/4, Pisangan Lama 3, Jakarta Timur inilah motor Mio kepunyaan Erriza mulai dirombak atas keinginan pemilik.

"Yang punya motor datang dengan keinginannya, yaitu motor dengan gaya low rider," jelas Budi Big.

Budi Big pun mulai membedah motor Mio mungil ini. Untuk bodi depan, Budi
menggunakan serat fiber. Fiber dibuat besar atas permintaan Erriza.

Untuk bagian jok, bodi single seater dan ditambah jok pisah untuk boncenger. Alasannya, yang punya hajat kepingin motornya tetap nyaman untuk boncengan.

"Aku mau motor tetap nyaman bila boncengan," ujar Erriza.

Selanjutnya pada kaki-kaki. Terlebih dahulu kita toleh kaki bagian belakang.

Namanya aja Low Rider, tak mungkin jika mesin tidak mundur. Untuk itu, Budi memundurkan mesin mio sebanyak 5 cm dan geser ke kiri sebanyak 5,4 cm.

Tidak sampai di situ,sebagai penahan bodi, Budi menggunakan monoshok YSS dengan perhitungan membuat dudukan baru.

Berlanjut pada ban belakang, Erriza yang ingin menggunakan ban besar diiyakan oleh Budi.

Untuk itu, pelek mobil 6 inci dibalut ban Dunlop 150/70/14 lah menjadi
jawaban atas keinginan pemilik.

Dan untuk bagian depan, sebagai penyeimbang pelek mobil 6 inci dibelah menjadi 5 inci dan sebagai pembalut, ban delitire 140/60/14 dicokokkan oleh Budi.

Kaki-kaki yang bongsor sudah dan sekarang tinggal memikirkan penahan ban yang ukuran gede. Untuk bagian depan, Mio disematkan disc KTC pada sisi kanan-kiri dengan kaliper 4 piston brembo buatan Thailand dan dimbangi master rem Kitaco radial pula.

Pada bagian belakang Budi mempertahankan rem asli bawaan Mio. Selanjutnya pada pada bagian head. Untuk menambah kesan matching pada motor tersebut, stang plus bonggol costum dipercantik RPM costum disesuaikan pada motor ini.

Dan pilihan terakhir. Untuk menambah sangar penampakan Low Rider ini, Big
menyiramkan cat bright sikken warna merah. Hal ini juga atas permintaan Erriza.

"Gue mau warna motornya merah, biar tampak sangar," ujar Erriza.

Hasilnya lumayan, Erriza yang setia menunggu selama sebulan di Bontang mendapati motornya telah berubah total ketika sampai dipelukannya. "Gue seneng banget dengan hasil modifannya Big, pokoknya gue puas banget," bangga Erriza.

2 komentar: